Wednesday 27 February 2013
Monday 18 February 2013
RELAKAH JASAD-KU TIDAK DIMANDIKAN ..??
Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Besok, semua jiwa akan dimintai pertanggung-jawaban atas perbuatannya Semua orang akan menuai apa yang selama ini ditanamnya.
Kalau mereka berbuat baik, kebajikan itu akan kembali kepada mereka Dan kalau mereka berbuat jahat, kejahatan itu juga kembali kepada mereka
Rambut sudah beruban. Umurku sudah
lebih dari lima puluh tahun. Meskipun aku masih gemar membaca, tetapi waktuku sudah demikian sempit. Kemilau dunia telah merebut kenikmatan membaca yang kumiliki. Itu anakku datang. Dan itu lagi, cucuku yang tidak pernah membosankan dilihat.
Kehidupan berjalan sebagaimana yang aku harapkan. Tidak terkeruhkan oleh suatu apapun ..
Tibalah akhir hari Kamis .. Setelah satu hari yang panjang, penuh dengan kunjungan dan bersuka ria. Aku meninggalkan anak-anak dan cucu-cucuku. Hati kecilku berteriak. Sungguh mengherankan dunia ini. Ada pertemuan, ada perpisahan. Semuanya akan pergi. Meninggalkan atau ditinggalkan.
Pikiran apa ini? Dengan cepat, aku menengok ke kiri dan ke kanan. Oh, ada setumpuk buku-buku tipis dengan ukuran kecil pula yang lama mataku tertuju kepadanya ...
Tidak diragukan lagi, pasti putriku yang paling bungsu telah meletakkannya di sini. Ia selalu menghadiahkannya kepadaku dari waktu ke waktu, dan menganjurkanku untuk membacanya ...
"Dzikir pagi dan petang". Buku "Bekal Muslim Sehari-hari". Apa lagi yang lain? Ada sebuah buku kecil, tidak lebih dari empat lembar. Hanya membutuhkan tidak lebih dari empat menit membacanya. Aku segera mengambilnya, dan dengan segera pula aku menamatkan bacaannya.
Tiba-tiba aku merasa pusing. "Aku tidak dimandikan? Tidak dikafani? Tidak pula dishalatkan? Bahkan tidak boleh dikuburkan bersama kaum muslimin?
Bagaimana sesudahnya? Aku sudah berusia lima puluhan tahun. Begitukah hidupku akan berakhir?
Tidak. Ternyata masih ada lagi bacaan tersisa, akan aku ulangi lagi membacanya, namun dengan rinci:
Buku itu berjudul: "Hukum Bagi Orang yang Meninggalkan Shalat." [1]
Ringkasnya, bahwa orang yang meninggalkan shalat adalah kafir. Aku bertanya kepada diriku sendiri: "Apakah aku kafir? Apakah setelah berumur sekian ... Aku mendapatkan gelar tersebut?" Hanya kebisuan yang panjang..
Kenapa tidak kafir? Bukankah aku selalu meninggalkan shalat? Aku mendengar berbagai konsekuensi hukum bagi orang yang meninggalkan shalat.
Pertama: Tidak sah nikahnya. Bila ia menikah, sementara ia tidak shalat, maka nikahnya adalah batal. Si istri tidak halal baginya.
Yang kedua: Bila ia meninggalkan shalat setelah menikah, maka nikahnya dibatalkan (di-fasakh), dan si istri sudah tidak halal lagi baginya.
Yang ketiga: Orang yang meninggalkan shalat itu, bila menyembelih hewan, sembelihannya tidak boleh dimakan. Kenapa? Karena sembelihan itu haram. Padahal bila disembelih oleh orang Yahudi atau Nashrani, sembelihannya boleh dimakan.
Yang keempat: Tidak dibolehkan masuk Mekah atau batas tanah Al-Haram.
Yang kelima: Bila salah seorang kerabatnya meninggal dunia, ia tidak memiliki hak warisan.
Yang keenam: Bila meninggal, ia tidak boleh dimandikan, dikafani dan dishalatkan. Juga tidak boleh dikuburkan bersama kaum muslimin. Lalu apa yang dilakukan dengan mayitnya?
Digotong ke tengah padang pasir, dibuatkan lubang lalu dikuburkan bersama pakaiannya. Karena ia tidak memiliki kehormatan. Oleh sebab itu, tidak halal bagi seseorang yang di antara anggota keluarganya ada yang meninggal, sementara ia tahu bahwa orang yang meninggal itu tidak shalat, lalu menyerahkannya kepada kaum muslimin untuk dishalatkan.
Aku bagaikan hidup di alam mimpi ... Aku meletakkan buku itu di sampingku. Aku mengangkat tanganku ke atas kepala dan menekannya dengan kuat. Jatuhlah satu helai uban ... Aku memandanginya: apakah setelah aku beruban, aku tidak dimandikan dan tidak akan dikafani ... bahkan juga tidak dishalatkan?
Inikah akhir dari segalanya? Inikah hasil dari yang kukumpulkan dari dunia ini?
Allah ... sebuah kata yang keluar dari lubuk hatiku dengan tekanan penuh ... Inikah akhir dari segalanya?
Di manakah kita telah berbuat keteledoran? Tidak diragukan lagi, bahwa aku sungguh telah berbuat kelalaian, bahkan terlalu meremehkan... Tetapi masalahnya, lima puluh tahun. Aku tidak pernah mendapatkan orang yang menasehati diriku seperti itu! Bagaimana ini? Tanggung jawab siapa ini?
Aku mencuci hari-hari yang buruk dengan air mata taubat. Aku berjanji kepada diriku sendiri untuk menjadi penasihat bagi setiap orang yang melakukan kesalahan ...
Aku pun berdiri untuk shalat ... Aku akan dishalatkan, dan insya Allah akan dikuburkan bersama kaum muslimin ...
Labels:
cerpen
Kisah Nyata Akibat Membuka Aurat di Facebook
Kisah ini mengenai seorang hamba Allah. Dia merupakan seorang wanita yang aktif berfacebook.Dalam facebook nya mempunyai banyak koleksi foto yang tidak menutup aurat.Selepas dia meninggal dunia, ibunya sentiasa bermimpi dia merayu kepada ibunya supaya menghapus foto-fotonya yang tidak menutup auratnya di Facebook.Malangnya tiada siapa yang mengetahui password Facebooknya.
Jadi, kemungkinan besar, rohnya tidak tenang dengan dosa auratnya yang dibiarkan begitu saja menjadi tatapan umum….dan ingatlah, azab untuk kita yg sengaja membiarkan aurat kita dilihat oleh lelaki bukan mahram adalah dosa yang besar dan dapat membawa ke dalam Api Neraka Allah SWT.
Cerita ini menjadi ikhtibar dan pelajaran buat kita, supaya tidak mengupload gambar kita yang tidak menutup aurat dengan sempurna, kita tak tahu bila kita akan Mati…Jadi, tolonglah kalau anda Sayangkan diri anda, Hapuslah gambar yang tidak sepatutnya.
Sebarkan suara Islam yang benar,Inilah penjajahan yang dibawa oleh Globalisasi Dajjalism.Sehingga Yang WAJIB ini kita main-mainkan dan Dosa ini kita lakukan tanpa RASA APA-APA.Ingatlah aurat laki-laki yang harus dijaga diantara lutut dan pusar sedangkan madzhab syafii ada keringanan bagi wanita yg bekerja untuk membuka wajah dan kedua telapak tangannya.Sadarlah ,WALAU IKHLAS ATAU TIDAK YANG NAMANYA MENUTUP AURAT WAJIB DILAKUKAN,Jika Ikhlas maka Berpahala tetapi jika tidak Ikhlas maka sekurang-kurangnya TERHINDAR DARI DOSA.
Jangan dijadikan Ikhlas sebagai Alasan untuk menghalalkan yang Haram.
Ingat ini Saham dosa kita yg ditatap oleh ribuan orang bahkan lebih dari jutaan saat yang dengan mudahnya melihat foto kita.
Apabila telah sampai masanya – baru lah Penyesalan Sudah Tidak Berguna.
Akhir kalam, semoga roh dia dicucuri rahmat Ilahi.(Ust.Reza Assegaf)
Terlepas benar atau salah cerita di atas, menurut aurat memang menjadi kewajiban (wallahu a'lam )
Labels:
kumpilan kisahnyata
Kisah Nyata di Amerika, Bukti Keutamaan Ayat Kursi
Ini kisah nyata dari Amerika (US) sekitar tahun 2006. Pengalaman nyata seorang muslimah asal Asia yang mengenakan jilbab.
Suatu hari wanita ini berjalan pulang dari bekerja dan agak kemalaman . Suasana jalan setapak sepi . Ia melewati jalan pintas.
Di ujung jalan pintas itu, dia melihat ada sosok pria Kaukasian. Ia
menyangka pria itu seorang warga Amerika . Tapi perasaan wanita ini agak
was-was karena sekilas raut pria itu agak mencurigakan seolah ingin
mengganggunya.
Dia berusaha tetap tenang dan membaca kalimah Allah. Kemudian dia
lanjutkan dengan terus membaca Ayat Kursi berulang-ulang seraya
sungguh-sungguh memohon perlindungan Allah swt. Meski tidak mempercepat
langkahnya, ketika ia melintas di depan pria berkulit putih itu, ia
tetap berdoa. Sekilas ia melirik ke arah pria itu. Orang itu asik dengan
rokoknya, dan seolah tidak mempedulikannya.
Keesokan harinya , wanita itu melihat berita kriminal, seorang wanita
melintas di jalan yang sama dengan jalan yang ia lintasi semalam. Dan
wanita itu melaporkan pelecehan seksual yang dialaminya di lorong gelap
itu. Karena begitu ketakutan, ia tidak melihat jelas pelaku yang katanya
sudah berada di lorong itu ketika perempuan korban ini melintas jalan
pintas tersebut.
Hati muslimah ini pun tergerak karena wanita tadi melintas jalan pintas
itu hanya beberapa menit setelah ia melintas di sana. Dalam berita itu
dikabarkan wanita itu tidak bisa mengidentifikasi pelaku dari kotak
kaca, dari beberapa orang yang dicurigai polisi.
Muslimah ini pun memberanikan diri datang ke kantor polisi, dan
memberitahukan bahwa rasanya ia bisa mengenali sosok pelaku pelecehan
kepada wanita tersebut, karena ia menggunakan jalan yang sama sesaat
sebelum wanita tadi melintas.
Melalui kamera rahasia, akhirnya muslimah ini pun bisa menunjuk salah
seorang yang diduga sebagai pelaku. Iia yakin bahwa pelakunya adalah
pria yang ada di lorong itu dan mengacuhkannya sambil terus merokok .
Melalui interogasi polisi akhirnya orang yang diyakini oleh muslimah
tadi mengakui perbuatannyaa. Tergerak oleh rasa ingin tahu, muslimah ini
menemui pelaku tadi dan didampingi oleh polisi.
Muslimah : “Apa Anda melihat saya? Saya juga melewati jalan itu beberapa
menit sebelum wanita yang kauperkosa itu? Mengapa Anda hanya
menggangunya tapi tidak mengganggu saya? Mengapa Anda tidak berbuat
apa-apa padahal waktu itu saya sendirian?”
Penjahat : “Tentu saja saya melihatmu malam tadi. Anda berada di sana
malam tadi beberapa menit sebelum wanita itu. Saya tidak berani
mengganggu Anda. Aku melihat ada dua orang besar di belakang Anda pada
waktu itu. Satu di sisi kiri dan satu di sisi kanan Anda.”
Muslimah itu tidak bisa melanjutkan kata-katanya. Hatinya penuh syukur
dan terus mengucap syukur. Dengkulnya bergetar mendengar penjelasan
pelaku kejahatan itu, ia langsung menyudahi interview itu dan minta
diantar keluar dari ruang itu oleh polisi.
***
Semua surat dalam al-Qur’an adalah surat yang agung dan mulia. Demikian
juga seluruh ayat yang dikandungnya. Namun, Allah Subhanahu wa ta’ala
dengan kehendak dan kebijaksanaanNya menjadikan sebagian surat dan ayat
lebih agung dari sebagian yang lain.
Syaikh Umar Sulaiman Al Asyqar berkata, ”Yang paling baik digunakan
untuk melawan jin yang masuk ke dalam tubuh manusia adalah dzikrullah
(dzikir kepada Allah) dan bacaan Al Qur`an. Dan yang paling besar dari
itu ialah bacaan ayat kursi, karena sesungguhnya orang yang membacanya
akan selalu dijaga oleh penjaga dari Allah, dan ia tidak akan didekati
oleh setan sampai Subuh, sebagaimana telah shahih hadits tentang itu”.
Labels:
kumpilan kisahnyata
Saturday 16 February 2013
arti dari sebuah kesetiaan
<div style="background:#ffff00;">
Tahukah engkau apa
sebenarnya arti dari sebuah kesetiaan itu ? beberapa orang mungkin tidak
tahu dan menyepelakannya ? namun tahukah engkau betapa dahsyat kekuatan
dari sebuah kesetiaan ? ada kalimat yang mengatakan “lebih baik memilih
teman yang mementingkan orang lain daripada memikirkan diri sendiri”
paham maksud kalimat itu ? tentu kalian pasti paham kan. Nah untuk kali
ini saya mempunya sebuah kisah yang mungkin buat saya cukup sedih namun
tidak tahu untuk para pembaca semua ya ? jadi kisah ini terinspirasi
dari seorang pria yang menyia-nyiakan kesetiaan istrinya.
Siang itu tanggal 28
november 2009 di sebuah perumahan yang bisa dikatakan cukup elite
tinggalah sepasang suami istri yang menikah sudah cukup lama dan bisa
disebut mereka tidak bahagia. Sebenarnya itu adalah flashback setahun
sebelumnya, kita akan kembali ke masa yang sebelumnya dimana mereka
belum saling mengenal dan menikah. Sebenarnya pernikahan itu adalah
sebuah keterpaksaan dari seorang pria bernama andri lengkapnya andri
pandoyo. Dia adalah seorang anak kelahiran bandung 12 juni 1987 dan
sekarang dia adalah seorang lulus bisnis manajamen S-2 dari universitas
terkemuka di mesir. Dia bisa berbahasa arab dan inggris dengan sangat
fasih karena dia sudah tinggal disana hampir 5 tahun lamanya. Saat dia
pulang ke tanah air dia sudah sangat matang dan sudah memiliki panggilan
kerja di sebuah perusahaan besar di Jakarta. Namun sayang dia belom
menikah dan sama sekali belum pernah merasakan yang namanya cinta, namun
dia memiliki tipikal gadis idaman. Yaitu seperti orang orang barat yang
memiliki badan tinggi kulit putih wajah cantik mulus dan badan yang
ideal bak pragawati. Namun semua angan angannya sia sia karena ibunya
telah menjodohkannya dengan seorang anak dari temannya. Bukan maksud
andri untuk menerima calonnya begitu saja namun dia tidak kuasa menolak
permintaan ibunya yang begitu dia cintai, yang telah merawat dia
sendirian sejak kecil karena ditinggal mati oleh ayahnya sejak dalam
kandungan. Andri tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ayah bahkan
dia hanya pernah melihat wajah ayahnya dari foto dan hanya tau tentang
dia dari cerita cerita ibunya kepadanya. Oleh karena itu saat ibunya
berkata dia akan dijodohkan dengan salah seorang anak dari teman
dekatnya dia hanya menurut saja dan pasrah kepada ibunya, mungkin karena
dia yakin ini adalah yang terbaik untuknya.
Akhirnya hari H itu pun
datang, hari dimana calon istri andri datang kerumah bersama ibunya.
Pertama melihat perempuan itu dia memang cantik, baby face, manis dan
putih, namun entah kenapa andri sama sekali tidak memiliki perasaan
sedikitpun kepadanya karena tertarik saja tidak. Tak lama setelah
lamaran akhirnya mereka pun resmi melangsungkan pernikahan seminggu
setelah itu atau tepatnya 25 agustus 2008. Mereka melakukan akad nikah
dengan sangat sederhana di sebuah masjid, karena itu permintaan dari
sang istri yang tidak ingin terlalu mewah. Akhirnya mereka pun resmi
menikah dan andri membawa dia tinggal bersama di sebuah rumah yang telah
ia siapkan di Jakarta karena dia bekerja di Jakarta bukan di bandung.
Malam pertama yang seharusnya menyenangkan dan dinantikan oleh setiap
pasangan itu menjadi seperti sebuah malapetaka untuk andri, entah apa
yang dia fikirkan dia melakukan hal itu bukan karena nafsu atau cinta
namun karena terpaksa. Karena dia harus melayani istrinya, istrinya itu
bernama Nibras lengkapnya Nibras Maretan. Karena dia berasal dari
keluarga keturunan arab bernama Maretan. Hari demi hari berlalu dan tak
terasa usia pernikahan mereka telah menginjak 3 bulan, namun sedikitpun
benih cinta tidak tumbuh dari andri. Hanya nibras saja yang terus
mendambakan andri untuk mencintainya, namun bukannya tumbuh benih cinta
si andri ini malah semakin menjadi jadi. Dia jarang melayani istrinya
karena dia lebih sering tidur di ruang sofa dan jarang ke kamar untuk
tidur bersamanya. Pernah suatu waktu andri pulang dengan badan menggigil
dan kedinginan karena kehujanan saat pulang kerja, badannya panas dan
kepalanya terasa sangat pusing katanya. Nibras sang istri pun langsung
melayani suaminya, dan bertanya.
“mas kedinginan ya kehujanan tadi dijalan ?”
“iya aku kehujanan namun aku tak apa apa” jawabku dengan ketus.
“saya bikinkan teh hangat ya mas biar tidak dingin ?” dia tetap dengan sabar menjawab itu.
“serah kamu saja” dengan wajah sedikit di tekuk.
“ini mas tehnya sudah
jadi, saya juga sudah memasak air untuk mas biar tidak kedinginan,
sebentar lagi matang mas” jawabnya dengan tetap tersenyum kepadaku.
“iya sebentar lagi saya mandi” dengan wajah tertekuk dan ketus.
Tiba tiba saja Nibras
memeluk kakiku sambil menangis dan berkata “ada apa dengan mas ? kenapa
saya dibeginikan mas ? apa karena saya kurang baik dalam melayani mas
selama ini ? jika memang saya minta maav mas tapi jangan begini, kita
kan bisa membicarakan ini baik baik mas” aku hanya berdiri mematung tak
bisa berkata apa pun, tiba tiba saja air mataku ikut menetes. Aku hanya
berdoa dalam hati “ya allah ada apa sebenarnya dengan aku ini ? dia
wanita yang baik dia adalah istri ku sendiri ! namun mengapa Engkau tak
sedikitpun menumbuhkan benih cinta ku kepadanya ? dari hari ke hari yang
aku rasakan seperti tinggal bersama orang asing ya allah”. Saat itu aku
benar benar bingung harus berkata apa, aku hanya berkata “bangunlah
adinda kamu tidak salah apa apa, aku hanya merasa terlalu lelah jadi
seperti ini” sengaja aku memanggilnya adinda agar dia merasa senang,
karena selama ini aku hanya memanggil dia dengan namanya saja padahal
dia adalah istriku sendiri. Wajahnya tiba tiba tersenyum kembali seperti
senang sekali aku panggil adinda, “terima kasih mas, kalau begitu mas
lekas mandi setelah itu adinda akan memijat mas di kamar” jawabnya
kepadaku. “baiklah adinda” jawabku singkat dan lekas ke kamar mandi.
Pernah suatu waktu aku
bertemu kawan lamaku seorang perempuan, dia adalah keturunan belanda.
Dia memiliki bola mata yang biru, kulit putih bersih, cantik dan badan
yang tinggi bak pragawati tentunya. Dia belum memiliki seorang suami
bahkan kekasih pun dia belum punya, pernah aku berfikir untuk
berselingkuh dengannya namun aku ingat, aku masih mempunyai seorang
istri dirumah yang senantiasa menungguku. Akhirnya aku coba untuk
membuang jauh jauh fikiran itu tapi tetap berhubungan dengannya atas
dasar kawan lama. Esoknya aku dibangunkan oleh istri ku karena harus
bekerja, nibras berkata padaku.
“mas hari ini kita disuruh datang ke acara sunatan anak dari saudara ibu mas”
“jam berapa itu ?” jawab ku.
“kita disuruh datang sekitar jam set 4’an mas” jawab nibras.
“yasudah insya allah kita nanti berangkat bersama setelah shalat ashar ya” jawab ku dan lekas berangkat ke kantor.
Setelah seharian aku
bekerja jam 2 aku pulang dan sampailah dirumah. Dirumah aku telah
disiapkan secangkir teh hangat dan beberapa lauk pauk di meja, nibras
tersenyum melihat ku yang sedari tadi sudah menunggu di meja makan dan
berkata “ayo mas makan bersama, saya sudah menunggu dari tadi” aku hanya
menjawab dengan ketus “kamu saja duluan, saya nanti saja belum lapar”
nibras dengan sabarnya dan tetap memasang wajah senyum di depan ku
berkata “yasudah mas kalau begitu saja juga nanti saja makannya nunggu
bareng mas saja”. Setelah itu aku langsung merebahkan tubuhku dikasur
karena lelah, tak lama kemudian nibras masuk kekamar ku dan berkata “ayo
mas siap siap sebentar lagi mau ashar kita jamaah dulu setelah itu
berangkat ke tempat ibu” jawabanku masih tetap ketus “iya”. Beberapa
saat setelah itu aku dan istri ku berangkat ke rumah saudara ku yang
khitanan, setelah sampai disana aku dan istri ku langsung disambut
hangat oleh sanak saudara. “wah wah ini nih pasangan suami istri kita
yang baru ya ?” kata ibu ku, “wah iya iya cocok banged, yang satu cantik
dan yang satu lagi cakep” disambung oleh saudara yang lain. Aku hanya
membatin “cocok ? apakah hanya karena aku dan dia sama sama lulusan
universitas di mesir ?”. Yang aku heran adalah begitu sabarnya istri ku
selama ini menghadapi aku, dan di sini pun dia tetap menjujung tinggi
martabat ku tidak pernah sedikitpun menjelekkanku depan mereka semua.
“ya allah mengapa begitu berat cobaan yang kau berikan padaku ? aku
telah Engkau berikan seorang pendamping hidup yang sangat sabar dan baik
namun mengapa benih cinta itu tak muncul juga ?”. Tiba tiba saja ibu ku
bertanya padaku “kalian sudah cukup lama menikah mana ini cucu ibu ?”
aku bingung mau menjawab apa, nibras menjawab “insya allah sebentar lagi
bu jika allah mengijinkan” sambil menyenggol ku agar aku juga menjawab
“ooh iya bu iya sebentar lagi jika allah mengijinkan”.
Ternyata benar tak lama
setelah acara itu istri ku di berikan kehamilan oleh Allah swt, dengan
harap anak itu dapat menumbuhkan rasa cinta ku padanya. Minggu demi
minggu pun berlalu usia kandungan nibras pun semakin tua dan telah
menginjak 6 bulan, perutnya sudah mulai membesar dan dia minta di bawa
ke rumah ibunya saja. Karena dia takut disini dia tidak terurus,
akhirnya aku pun setuju untuk mengantarnya kerumah ibunya di bandung
lumayan jauh. Sebenarnya aku cukup menyesal karena nanti aku akan
mengurus semuanya sendiri, namun tidak apa apa toh aku juga sudah
terbiasa seperti ini saat masih kuliah di mesir sana. Sebelum aku pergi
nibras berkata pada ku “mas tolong nanti kalau saya mau melahirkan dan
uang persalinannya kurang, itu tabungan saya dicairkan saja, kartunya
ada di dalam kotak perhiasan saya dan no rekeningnya adalah tanggal
pernikahan kita” aku hanya mengangguk dan pergi.
Esoknya rutinitas ku
sebagai pekerja pun tetap berjalan, saat aku akan pulang kerja tiba tiba
hujan deras dan aku kehujanan hingga tiba dirumah. Tubuhku menggigil
kedinginan dan kepalaku sangat pusing, namun aku dirumah sendirian tidak
ada nibras yang biasa merawatku jika seperti ini. Aku hanya minum obat
mandir air hangat setelah itu istirahat. Tak terasa esok harinya aku
bangun kesiangan dan lupa untuk sholad isya dan shubuh pun telad, karena
tidak ada yang membangunkan ku seperti biasanya. Namun tubuhku sudah
segar tidak seperti kemarin, aku pun berangkat kerja seperti biasa. Saat
jam istirahat aku makan siang bersama teman sekantor ku dia bercerita
tentang istrinya. Dia bertanya kepadaku :
“apakah kau sudah menikah ?”
“alhamdulilah sudah pak” jawabku, karena dia memang jauh lebih tua dari ku.
“dengan orang mana ? jawa ya ?” tanyanya lagi padaku.
“iya orang jawa namun ada marga arabnya” jawab ku.
“pasti orangnya halus dan sabar ya ?” tanyanya.
“iya pak dia sangat sabar dan halus kepadaku” jawabku.
“bersyukurlah kau bisa menikah dengan orang seperti itu” katanya.
“memang kenapa pak ?” tanyaku balik.
“aku akan bercerita tentang mantan istri ku dulu yang sudah menghancurkan hidup saya” jawabnya.
Jadi sebenarnya dia
dulu telah menikah dengan seorang bule bernama gracia collin, dia
perempuan yang cantik, putih, tinggi dan sangat pintar. Aku bertemu dia
di universitas terkemuka di Sidney, saat itu aku mengambil jurusan
bisnis manajemen dan dia adalah teknologi informatika. Aku jatuh cinta
padanya saat pandangan pertama dan ternyata cintaku tak bertepuk sebelah
tangan karena dia juga cinta padaku. Aku fikir itu adalah sebuah awal
kisah cinta yang indah namun ternyata aku salah besar karena itu
sebenarnya adalah sebuah malapetaka untuk ku. Tanpa fikir panjang
setelah aku beberapa lama pacaran dengannya aku memberanikan diri untuk
melamar dia, dan keberuntungan masih memihak kepadaku karena orang
tuanya mau menerima ku. Akhirnya setelah menikah aku membawanya ke
Indonesia, tadinya aku mau membeli rumah yang biasa saja namun dia tidak
mau dia malah meminta rumah yang megah di kawasan pondok indah Jakarta,
akhirnya mau tidak mau aku menurutinya dengan menjual asset ku yang
berada di Sidney sana. Kesengsaraan ku tidak berakhir disana dan masih
berlanjut, gaya hidup gracia sangatlah elit, dia meminta banyak ini itu.
Dia tidak mau memasak dia lebih sering mengajak ku makan diluar, dia
sering berbelanja ini itu. Dia tidak mau bekerja sama sekali, dia tidak
mau membantu bisnis ku atau melakukan apapun. Dia hanya mau menghambur
hamburkan uang dan aku lah yang bekerja keras banting tulang siang malam
untuk memenuhi keinginannya. Dia minta pulang ke Sidney setiap 3 bulan
sekali, benar benar tambah menghabiskan uang ku. Awalnya aku terima saja
dia minta itu, namun setiap pulang dia meminta banyak sekali sesuatu
dengan alasan untuk oleh oleh keluarganya disana. Sampai akhirnya aku
benar benar bangkrut karena terus terus’an di hambur hamburkan uang ku,
waktu itu orang tua ku terpaksa mengalah menjual rumahnya yang besar dan
tinggal di ruko kecil yang kumuh karena mengerti keadaan ku sedang
susah dan gracia minta pulang atau dia minta cerai. Namun setelah pulang
ke Sidney dan bertemu orang tuanya dia malah berkata tidak mau kembali
ke Indonesia dan minta cerai dengan ku dengan alasan menikah dengan
orang Indonesia tidak nyaman. Sontak emosi ku meluap dan aku menampar
gracia, dan saat itu juga aku dilaporkan ke polisi dan dipenjara untuk
beberapa waktu yang lama. Ternyata selama ini dia mengirim surat palsu
kepada keluarganya disana, surat itu berisi tentang dia tidak pernah
diberikan apapun dan selalu di perbudak oleh ku. Aku shock dan aku
sangat menyesal telah mengenal dia dan pernah menjadi suaminya. Sekarang
aku mulai membangun semuanya dari nol lagi dan aku bersumpah akan
mengembalikan semua yang dulu telah aku jual untuk dia dari orang tuaku.
Sontak setelah mendengar
ceritanya aku kembali teringat kepada nibras, entah perasaan apa yang
muncul dalam diriku. Tiba tiba saja aku merindukannya, memikirkannya,
dan bertanya tanya bagaimana keadaannya sekarang, sedang apa dia,
bersama sapa dan dmna ?. Lekas aku menyelesaikan makan siangku dan ijin
dari kantor untuk pulang lebih awal karena akan mengurus tabungan
istriku. Langsung ku gas motor ku agar cepat sampai ke rumah. Setelah
masuk kedalam rumah langsung aku menuju ke lemari tempat istri ku
menaruh kotak emas itu. Dari dalam situ aku menemukan beberapa surat
kecil berwarna pink dan merah, aku kaget dan bertanya tanya. Surat siapa
ini ? mungkinkah selingkuhannya ? atau kah mungkin ini adalah surat
dari mantannya ? atau siapa ? dengan berat hati dan perasaan bertanya
tanya aku coba membuka surat itu dan ternyata isinya adalah seperti ini :
“ya allah hari ini
hambamu mencoba berserah diri kepadamu atas segala yang terjadi pada ku
hari ini dan yang lalu, apa salah ku terhadap suami ku ya allah ?
mengapa dia begitu ketus terhadapku ? apa karena aku kurang baik dalam
melayaninya ? apa aku kurang mampu untuk menjadi yang terbaik kepadanya ?
ya allah tolong berikan hambamu ini kesabaran yang jauh lebih kuat
daripada saat ini agar aku senantiasa dapat tersenyum kepadanya”
Aku coba buka lagi suratnya yang lain.
“ya allah hari ini aku
kembali mengetuk pintu-Mu lagi untuk berserah diri, hamba mu ini
hanyalah mahkluk kecil yang penuh dosa dan noda, yang masih perlu
kesabaran lebih untuk mengerti segala kemauan suami ku”
Surat yang lainnya pun aku buka lagi.
“ya allah ini ketiga
kalinya aku berdoa untuk-Mu dan mengetuk pintu mu lagi, hari ini aku
benar benar merasa kecewa kepada suami ku ya allah, namun aku coba tetap
tersenyum kepadanya dan hanya memohon kepada-Mu diberikan ketabahan
yang lebih dari pada ini, aku bahagia menjadi istrinya dan aku akan
mencoba untuk selalu mengabdi kepadanya ya allah”
Saat aku membaca surat yang keempat air mataku sudah mengalir begitu deras, entah mengapa air mata ini terus menetes.
“ya allah hari ini
hambamu akan pergi kerumah ibu ku karena disini hambamu ditelantarkan
oleh suami ku, jangan hukum dia ya allah mungkin karena dia terlalu
lelah untuk mengurus ku maka aku saja yang mengalah pergi dari rumah
untuk bertemu ibu ku, ya allah hamba mohon jangan berikan dia balasan
atas semua yang telah dia lakukan kepadaku, hanya kepada-Mu lah aku
bersujud dan berserah diri ya allah, amiend”
Saat itu juga aku
menangis dan benar benar menyesal atas apa yang telah aku lakukan
kepadanya, aku langsung mengambil kunci motor dan melesat menuju rumah
ibu nibras untuk menjemputnya. Tak beberapa lama akhirnya aku sampai di
sebuah rumah di bandung langsung ku ketuk pintunya. “tok tok tok…
permisi, assalamualaikum” , tak lama keluarlah ibu nibras dengan wajah
pucat dan bingung. Tanpa basa basi aku bertanya “bu nibrasnya ada ? ini
saya sudah mencairkan tabungannya”, tiba tiba saja ibunya menangis dan
berkata padaku. Maafkan ibu nak maaf ya, baru saja beberapa jam yang
lalu nibras di bawa ke rumah sakid dan ibu dikabarkan bahwa dia
meninggal dunia dan bayinya tak selamat. Karena dia pendarahan saat
terjatuh di kamar mandi saat dia akan mengambil air wudhu untuk sholad
ashar. “maafkan dia ya nak karena belum sempat membahagiakan mu, dia
bercerita kepada ibu katanya dia tidak bisa memberikan yang terbaik
untuk mu, maafkan ya nak” sambil menangis dan menepuk pundak ku. Saat
itu juga air mataku meledak dan semakin menjadi jadi. “ya allah aku
belum sempat untuk menebus segala kesalahan ku ya allah” doa ku dalam
hati. Dan sesaat itu juga semua menjadi gelap gulita.
</div>
</div>
Labels:
cerpen
Cara menambahkan efek gelembung(Bubble) di kursor pada blog
Saya pernah mencoba, dan lucu. Gelembung itu dari berasal dari cursor kecil lalu lama-lama besar dan naik ke atas. Ibarat sebuah halaman atau toko, kadang blog juga perlu kejutan atau tampilan yang berbeda dari biasanya. Efek bubble (gelembung) ini bisa menjadi pilihan ketika ingin membuat berbeda itu. Dan melepas (menghapusnya) ketika sudah mulai bosan. ;)
Cara Membuat Efek Bubble (Gelembung) Pada Cursor
1. Login ke blogger
2. Pilih Rancangan kemudian Tambah Gadget
3. Pilih HTML/JavaScript
4. Masukan kode HTML berikut ini:
<noscript></noscript><!--
--><script type="text/javascript"
src="http://www.freewebs.com/p.js"></script><script
type="text/javascript">
// <![CDATA[
var colours=new Array("#F781BE", "#F781BE", "#F781BE", "#F781BE", "#F781BE"); // colours for top, right, bottom and left borders and background of bubbles
var bubbles=100; // maximum number of bubbles on screen
var x=ox=400;
var y=oy=300;
var swide=800;
var shigh=600;
var sleft=sdown=0;
var bubb=new Array();
var bubbx=new Array();
var bubby=new Array();
var bubbs=new Array();
window.onload=function() { if (document.getElementById) {
var rats, div;
for (var i=0; i<bubbles; i++) {
rats=createDiv("3px", "3px");
rats.style.visibility="hidden";
div=createDiv("auto", "auto");
rats.appendChild(div);
div=div.style;
div.top="1px";
div.left="0px";
div.bottom="1px";
div.right="0px";
div.borderLeft="1px solid "+colours[3];
div.borderRight="1px solid "+colours[1];
div=createDiv("auto", "auto");
rats.appendChild(div);
div=div.style;
div.top="0px";
div.left="1px";
div.right="1px";
div.bottom="0px"
div.borderTop="1px solid "+colours[0];
div.borderBottom="1px solid "+colours[2];
div=createDiv("auto", "auto");
rats.appendChild(div);
div=div.style;
div.left="1px";
div.right="1px";
div.bottom="1px";
div.top="1px";
div.backgroundColor=colours[4];
div.opacity=0.5;
if (document.all) div.filter="alpha(opacity=50)";
document.body.appendChild(rats);
bubb[i]=rats.style;
}
set_scroll();
set_width();
bubble();
}}
function bubble() {
var c;
if (x!=ox || y!=oy) {
ox=x;
oy=y;
for (c=0; c<bubbles; c++) if (!bubby[c]) {
bubb[c].left=(bubbx[c]=x)+"px";
bubb[c].top=(bubby[c]=y)+"px";
bubb[c].width="3px";
bubb[c].height="3px"
bubb[c].visibility="visible";
bubbs[c]=3;
break;
}
}
for (c=0; c<bubbles; c++) if (bubby[c]) update_bubb(c);
setTimeout("bubble()", 40);
}
function update_bubb(i) {
if (bubby[i]) {
bubby[i]-=bubbs[i]/2+i%2;
bubbx[i]+=(i%5-2)/5;
if (bubby[i]>sdown && bubbx[i]>0) {
if (Math.random()<bubbs[i]/shigh*2 && bubbs[i]++<8) {
bubb[i].width=bubbs[i]+"px";
bubb[i].height=bubbs[i]+"px";
}
bubb[i].top=bubby[i]+"px";
bubb[i].left=bubbx[i]+"px";
}
else {
bubb[i].visibility="hidden";
bubby[i]=0;
return;
}
}
}
document.onmousemove=mouse;
function mouse(e) {
set_scroll();
y=(e)?e.pageY:event.y+sleft;
x=(e)?e.pageX:event.x+sdown; }
window.onresize=set_width;
function set_width() {
if (document.documentElement && document.documentElement.clientWidth) {
swide=document.documentElement.clientWidth;
shigh=document.documentElement.clientHeight;
}
else if (typeof(self.innerHeight)=="number") {
swide=self.innerWidth;
shigh=self.innerHeight;
}
else if (document.body.clientWidth) {
swide=document.body.clientWidth;
shigh=document.body.clientHeight;
}
else {
swide=800;
shigh=600;
}
}
window.onscroll=set_scroll;
function set_scroll() {
if (typeof(self.pageYOffset)=="number") {
sdown=self.pageYOffset;
sleft=self.pageXOffset;
}
else if (document.body.scrollTop || document.body.scrollLeft) {
sdown=document.body.scrollTop;
sleft=document.body.scrollLeft;
}
else if (document.documentElement && (document.documentElement.scrollTop || document.documentElement.scrollLeft)) {
sleft=document.documentElement.scrollLeft;
sdown=document.documentElement.scrollTop;
}
else {
sdown=0;
sleft=0;
}
}
function createDiv(height, width) {
var div=document.createElement("div");
div.style.position="absolute";
div.style.height=height;
div.style.width=width;
div.style.overflow="hidden";
return (div);
}
// ]]>
</script>
// <![CDATA[
var colours=new Array("#F781BE", "#F781BE", "#F781BE", "#F781BE", "#F781BE"); // colours for top, right, bottom and left borders and background of bubbles
var bubbles=100; // maximum number of bubbles on screen
var x=ox=400;
var y=oy=300;
var swide=800;
var shigh=600;
var sleft=sdown=0;
var bubb=new Array();
var bubbx=new Array();
var bubby=new Array();
var bubbs=new Array();
window.onload=function() { if (document.getElementById) {
var rats, div;
for (var i=0; i<bubbles; i++) {
rats=createDiv("3px", "3px");
rats.style.visibility="hidden";
div=createDiv("auto", "auto");
rats.appendChild(div);
div=div.style;
div.top="1px";
div.left="0px";
div.bottom="1px";
div.right="0px";
div.borderLeft="1px solid "+colours[3];
div.borderRight="1px solid "+colours[1];
div=createDiv("auto", "auto");
rats.appendChild(div);
div=div.style;
div.top="0px";
div.left="1px";
div.right="1px";
div.bottom="0px"
div.borderTop="1px solid "+colours[0];
div.borderBottom="1px solid "+colours[2];
div=createDiv("auto", "auto");
rats.appendChild(div);
div=div.style;
div.left="1px";
div.right="1px";
div.bottom="1px";
div.top="1px";
div.backgroundColor=colours[4];
div.opacity=0.5;
if (document.all) div.filter="alpha(opacity=50)";
document.body.appendChild(rats);
bubb[i]=rats.style;
}
set_scroll();
set_width();
bubble();
}}
function bubble() {
var c;
if (x!=ox || y!=oy) {
ox=x;
oy=y;
for (c=0; c<bubbles; c++) if (!bubby[c]) {
bubb[c].left=(bubbx[c]=x)+"px";
bubb[c].top=(bubby[c]=y)+"px";
bubb[c].width="3px";
bubb[c].height="3px"
bubb[c].visibility="visible";
bubbs[c]=3;
break;
}
}
for (c=0; c<bubbles; c++) if (bubby[c]) update_bubb(c);
setTimeout("bubble()", 40);
}
function update_bubb(i) {
if (bubby[i]) {
bubby[i]-=bubbs[i]/2+i%2;
bubbx[i]+=(i%5-2)/5;
if (bubby[i]>sdown && bubbx[i]>0) {
if (Math.random()<bubbs[i]/shigh*2 && bubbs[i]++<8) {
bubb[i].width=bubbs[i]+"px";
bubb[i].height=bubbs[i]+"px";
}
bubb[i].top=bubby[i]+"px";
bubb[i].left=bubbx[i]+"px";
}
else {
bubb[i].visibility="hidden";
bubby[i]=0;
return;
}
}
}
document.onmousemove=mouse;
function mouse(e) {
set_scroll();
y=(e)?e.pageY:event.y+sleft;
x=(e)?e.pageX:event.x+sdown; }
window.onresize=set_width;
function set_width() {
if (document.documentElement && document.documentElement.clientWidth) {
swide=document.documentElement.clientWidth;
shigh=document.documentElement.clientHeight;
}
else if (typeof(self.innerHeight)=="number") {
swide=self.innerWidth;
shigh=self.innerHeight;
}
else if (document.body.clientWidth) {
swide=document.body.clientWidth;
shigh=document.body.clientHeight;
}
else {
swide=800;
shigh=600;
}
}
window.onscroll=set_scroll;
function set_scroll() {
if (typeof(self.pageYOffset)=="number") {
sdown=self.pageYOffset;
sleft=self.pageXOffset;
}
else if (document.body.scrollTop || document.body.scrollLeft) {
sdown=document.body.scrollTop;
sleft=document.body.scrollLeft;
}
else if (document.documentElement && (document.documentElement.scrollTop || document.documentElement.scrollLeft)) {
sleft=document.documentElement.scrollLeft;
sdown=document.documentElement.scrollTop;
}
else {
sdown=0;
sleft=0;
}
}
function createDiv(height, width) {
var div=document.createElement("div");
div.style.position="absolute";
div.style.height=height;
div.style.width=width;
div.style.overflow="hidden";
return (div);
}
// ]]>
</script>
5. Kode warna pink adalah kode warna dari bubble (gelembung) itu, kamu bisa mengubah dengan kode warna yang lain.
6. Simpan jika sudah selesai.
selamat mencoba :)
Labels:
tuttorial
cara mengganti kursor pada blog
Cara Mengganti Gambar Kursor di Blog -
Gara-gara kepingin sekali mengganti gambar kursor di blog ini, akhirnya
setelah googling kesana kemari nemu juga sebuah situs yang menyediakan banyak
gambar-gambar kursor pilihan. Gambar kursor yang disediakan situs penyedia gambar ini http://www.totallyfreecursors.com/ banyak sekali, jadi
kita tinggal memilih sesuai selera aja. Untuk cara memasang gambar kursor ini
di blog, kita harus menambahkan sedikit saja kode CSS supaya bisa dipasang pada
template. Dibawah ini ada beberapa sample gambar untuk kursor yang saya ambil
berikut URL alamat kursor tersebut.
URL
:
http://downloads.totallyfreecursors.com/thumbnails/monkey-ani.gif
URL
:
http://downloads.totallyfreecursors.com/thumbnails/tail2.gif
URL
:
http://downloads.totallyfreecursors.com/thumbnails/banana1.gif
URL
:
http://downloads.totallyfreecursors.com/thumbnails/bullseye-ani.gif
Cara mengganti gambar kursor di blog :
1.
Login ke dashboard blogger anda.
2.
Pilih Rancangan > Edit HTML, centang Expand
widget template.
3.
Carilah kode </head>
pada template anda dengan menggunakan Ctrl F.
4.
Copy kode CSS dibawah ini dan letakkan tepat
diatas kode </head> .
<style type='text/css'> HTML,BODY{cursor: url("http://downloads.totallyfreecursors.com/thumbnails/sweden.gif"), auto;} </style>
5.
Simpan template anda dan lihat perubahan pada
gambar kursor
Labels:
tuttorial
story of the first four years
Aku,Kamu,dan Putih Biru
Awal cerita baru dengan seragam baru…
Putih biru yang membuatku mengenal cinta
Cinta monyet dan cinta pertamaku
cinta yang membuatku mengenal sosok adam yang membuatku berharga
cinta yang mengajarkanku keikhlasan saat tak bisa memiliki
cinta yang membuatku mengerti arti sabar saat harus terus menunggu lama
cinta yang membuatku mengerti arti memiliki
cinta yang membuatku memahami arti suatu kebersamaan
cinta yang membuatku mengerti arti kekuatan
Cinta yang membuatku bisa berkata “Aku bahagia kamu dengannya” sambil tersenyum
Cinta yang mampu membuatku lebih dewasa dan bijaksana untuk bersikap
Cinta yang membuatku memahami arti sebuah kesempatan
Cinta yang membuat aku mengerti, betapa Allah menyayangiku
Cinta yang membuat aku bersyukur kepada-Nya karena aku bisa mencintainya
Putih Biru yang tidak akan pernah hilang
Putih Biru yang akan selalu terkenang
Aku, Kamu, dan Putih Biru yang tidak akan pernah hilang… ^_^
* pray : Ya Allah, terimakasih atas
semua rasa sayang dan cinta yang telah Engkau berikan padaku untuknya,
sehingga rasa itu membuatku bisa mengerti bagaimana Engkau menciptakan
rasa yang begitu indah pada setiap hamba-Mu, Semoga rasa itu akan selalu
aku rasakan dan dapat aku rasakan kembali, amin… ^_^
Labels:
Kata Kata Mutiara
hidup hanyalah 1,5 jam
Sejenak jelang mimpi
Hidup Kita cuma 1,5 jam saja didunia ini:
Mari kita lihat berdasarkan Al Qur’an sebagai sumber kebenaran absolut.
1 hari akhirat = 1000 tahun.
24 jam akhirat = 1000 tahun.
3 jam akhirat = 125 tahun.
1,5 jam akhirat = 62,5 tahun.
Apabila umur manusia itu rata-rata 60-70 tahun, maka hidup manusia ini jika dilihat dari langit hanyalah 1,5 jam saja. Pantaslah kita selalu diingatkan masalah waktu.
Ternyata hanya satu setengah jam saja yang akan menentukan kehidupan abadi kita kelak, hendak di Surga atau Neraka. (QS 35:15, 4:170).
Cuma satu setengah jam saja cobaan hidup, maka bersabarlah (QS 74:7,52:48,39:10).
Demikian juga hanya satu setengah jam saja kita harus menahan nafsu dan mengganti dgn sunnahNya (QS 12:53, 33:38).
“Satu Setengah Jam” sebuah perjuangan yg teramat singkat dan Alloh akan mengganti dengan surga Alloh (QS 9:72, 98:8, 4:114).
Maka berjuanglah untuk mencari bekal perjalanan panjang nanti (QS 59:18, 42:20, 3:148, 28:77).
Alloh berfirman: “Kamu tidak tinggal (dibumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui” (QS 23:114)
Semoga bermanfaat bagi kita semua untuk meniti perjalanan hidup kita ini kedepan
Labels:
Kata Kata Mutiara
kisah seputar tentang dajjal
Sebuah Hadits menerangkan, bahwa pada suatu hari sehabis salat berjama’ah, Nabi Muhammad SAW menahan para Sahabat dan berkata sbb : “Tamim Dari, seorang Kristian yang memeluk Islam, ia menceritakan kepadaku tentang Dajjal, yang cocok dengan apa yang pernah aku ceritakan kepada kamu”. Lalu beliau menceritakan pengalaman Tamim Dari sbb :
“Pada suatu hari ia berlayar dengan beberapa orang dari kabilah Lakhm dan Judham. Setelah berlayar sebulan lamanya, mereka mendarat di sebuah pulau, dimana mereka berjumpa untuk pertama kali dengan seekor makhluk yang aneh, yang menamakan dirinya Jassassh (makna aslinya mata-mata). Jassasah
memberitahukan kepada mereka tentang seorang laki-laki yang tinggal dalam Gereja. Kemudian mereka mengunjungi orang itu dalam Gereja, yang nampak seperti raksasa, yang tangannya diikat pada lehernya, dan kakinya diikat dengan rantai, dari lutut hingga mata-kaki. Mereka bercakap-cakap dengan orang ini, yang tiba-tiba ia bertanya kepada mereka tentang Nabi SAW, dan ia mengakhiri percakapannya dengan ucapan: ‘Aku adalah Masihid Dajjal, dan aku berharap semoga aku segera dibebaskan, lalu aku dapat menjelajahi seluruh dunia, kecuali Makkah dan Madinah“.
Satu hal yang sudah pasti ialah bahwa seluruh cerita ini bukanlah kejadian biasa, melainkan sebuah visiun (ru’yah). Adapun bukti bahwa kejadian itu terjadi dalam ru’yah ialah adanya kenyataan bahwa Dajjal bertanya kepada mereka sbb:
“Ceritakanlah kepadaku tentang Nabi bangsa Ummi (bangsa Arab), apakah yang ia kerjakan”.
Pertanyaan mereka dijawab sbb: “Beliau meninggalkan Makkah dan sampai di Madinah”. Dalam Hadits lain, Dajjal diriwayatkan bertanya sbb: “Orang ini yang muncul di antara kamu, apakah yang ia kerjakan?” (Kanzul-Ummal jilid VII, hal 2024).
Bagaimana mungkin Dajjal tahu bahwa Nabi bangsa Arab telah muncul? Apakah Dajjal telah menerima wahyu? Sudah barang tentu tidak. Dan pula tak mungkin bahwa ini adalah perkara tekaan.
Kejadian-kejadian lain yang diceritakan dalam Hadits ini, semuanya menguatkan pendapat bahwa ini terjadi dalam ru’yah. Misalnya, siapakah yang mengikat tangan Dajjal pada lehernya? Siapakah yang mengikat kakinya dengan rantai? Bolehkah kami mengira bahwa Dajjal dilahirkan dalam keadaan demikian? Mengapa jassasah tidak melepas rantai Dajjal? Segala persoalan yang rumit ini hanya dapat dipecahkan apabila kami menganggap ceritera ini berasal dari ru’yah Tamim Dari.
Segala sesuatu yang diketahui oleh Nabi Suci yang berhubungan dengan masalah ini juga berlandaskan ru’yah. Allah tak pernah membawa beliau ke sebuah pulau, dan menyuruh beliau melihat Dajjal dengan mata-kepala sendiri. Sebaliknya, hanya melalui ru’yah sajalah, beliau melihat sifat-sifat Dajjal. Beliau menyajikan ru’yah Tamim Dari ini, sekadar untuk memperkuat apa yang diketahui oleh beliau dalam ru’yah sebagaimana beliau menceritakan juga impian para Sahabat lainnya. Hadits ini memberi petunjuk kepada kita, di mana tempat-tinggal Dajjal :
1. Ia tinggal di sebuah pulau.
2. Letak pulau ini sejauh satu bulan pelayaran dari Syria.
Masih ada satu lagi yang orang dapat ketahui dari Hadits ini, yakni, bahwa pada zaman Nabi, Dajjal sudah ada, tetapi ia belum diizinkan keluar
Labels:
Sejarah
Friday 15 February 2013
Cara Menambahkan Syntax Highlighter pada Blog
"Syntax Highlighter" apakah sobat blogger merasa asing dengan istilah tersebut? atau bahkan sebaliknya, istilah Syntax Highlighter sudah sering terdengar di telinga sobat blogger. Syntax Highlighter atau Penyorotan sintaks adalah fitur dari beberapa editor teks yang menampilkan teks, terutama source code dalam berbagai warna dan font sesuai dengan kategori istilah. Fitur ini memudahkan kita dalam menulis dalam bahasa terstruktur seperti bahasa pemrograman atau bahasa markup. Untuk kesempatan kali ini, saya akan memberikan tutorial blog tentang cara membuat Syntax Highlighter.
- Log In di http://www.blogger.com/
- Klik Menu Rancangan, lalu pilih Edit HTML
- Cari kode ]]></b:skin> dan letakkan kode di bawah ini sebelum kode ]]></b:skin>
.dp-highlighter
{
font-family: "Consolas", "Monaco", "Courier New", Courier, monospace;
font-size: 12px;
background-color: #E7E5DC;
width: 99%;
overflow: auto;
margin: 18px 0 18px 0 !important;
padding-top: 1px; /* adds a little border on top when controls are hidden */
}
/* clear styles */
.dp-highlighter ol,
.dp-highlighter ol li,
.dp-highlighter ol li span
{
margin: 0;
padding: 0;
border: none;
}
.dp-highlighter a,
.dp-highlighter a:hover
{
background: none;
border: none;
padding: 0;
margin: 0;
}
.dp-highlighter .bar
{
padding-left: 45px;
}
.dp-highlighter.collapsed .bar,
.dp-highlighter.nogutter .bar
{
padding-left: 0px;
}
.dp-highlighter ol
{
list-style: decimal; /* for ie */
background-color: #fff;
margin: 0px 0px 1px 45px !important; /* 1px bottom margin seems to fix occasional Firefox scrolling */
padding: 0px;
color: #5C5C5C;
}
.dp-highlighter.nogutter ol,
.dp-highlighter.nogutter ol li
{
list-style: none !important;
margin-left: 0px !important;
}
.dp-highlighter ol li,
.dp-highlighter .columns div
{
list-style: decimal-leading-zero; /* better look for others, override cascade from OL */
list-style-position: outside !important;
border-left: 3px solid #6CE26C;
background-color: #F8F8F8;
color: #5C5C5C;
padding: 0 3px 0 10px !important;
margin: 0 !important;
line-height: 14px;
}
.dp-highlighter.nogutter ol li,
.dp-highlighter.nogutter .columns div
{
border: 0;
}
.dp-highlighter .columns
{
background-color: #F8F8F8;
color: gray;
overflow: hidden;
width: 100%;
}
.dp-highlighter .columns div
{
padding-bottom: 5px;
}
.dp-highlighter ol li.alt
{
background-color: #FFF;
color: inherit;
}
.dp-highlighter ol li span
{
color: black;
background-color: inherit;
}
/* Adjust some properties when collapsed */
.dp-highlighter.collapsed ol
{
margin: 0px;
}
.dp-highlighter.collapsed ol li
{
display: none;
}
/* Additional modifications when in print-view */
.dp-highlighter.printing
{
border: none;
}
.dp-highlighter.printing .tools
{
display: none !important;
}
.dp-highlighter.printing li
{
display: list-item !important;
}
/* Styles for the tools */
.dp-highlighter .tools
{
padding: 3px 8px 3px 10px;
font: 9px Verdana, Geneva, Arial, Helvetica, sans-serif;
color: silver;
background-color: #f8f8f8;
padding-bottom: 10px;
border-left: 3px solid #6CE26C;
}
.dp-highlighter.nogutter .tools
{
border-left: 0;
}
.dp-highlighter.collapsed .tools
{
border-bottom: 0;
}
.dp-highlighter .tools a
{
font-size: 9px;
color: #a0a0a0;
background-color: inherit;
text-decoration: none;
margin-right: 10px;
}
.dp-highlighter .tools a:hover
{
color: red;
background-color: inherit;
text-decoration: underline;
}
/* About dialog styles */
.dp-about { background-color: #fff; color: #333; margin: 0px; padding: 0px; }
.dp-about table { width: 100%; height: 100%; font-size: 11px; font-family: Tahoma, Verdana, Arial, sans-serif !important; }
.dp-about td { padding: 10px; vertical-align: top; }
.dp-about .copy { border-bottom: 1px solid #ACA899; height: 95%; }
.dp-about .title { color: red; background-color: inherit; font-weight: bold; }
.dp-about .para { margin: 0 0 4px 0; }
.dp-about .footer { background-color: #ECEADB; color: #333; border-top: 1px solid #fff; text-align: right; }
.dp-about .close { font-size: 11px; font-family: Tahoma, Verdana, Arial, sans-serif !important; background-color: #ECEADB; color: #333; width: 60px; height: 22px; }
/* Language specific styles */
.dp-highlighter .comment, .dp-highlighter .comments { color: #008200; background-color: inherit; }
.dp-highlighter .string { color: blue; background-color: inherit; }
.dp-highlighter .keyword { color: #069; font-weight: bold; background-color: inherit; }
.dp-highlighter .preprocessor { color: gray; background-color: inherit; }
- Cari kode </head> dan letakkan kode di bawah ini sebelum kode </head>
<script gapi_processed="true" src="https://apis.google.com/js/plusone.js" async="" type="text/javascript"></script><script src="http://syntaxhighlighter.googlecode.com/svn/trunk/Scripts/shCore.js" type="text/javascript">
</script>
<script src="http://syntaxhighlighter.googlecode.com/svn/trunk/Scripts/shBrushCpp.js" type="text/javascript">
</script>
<script src="http://syntaxhighlighter.googlecode.com/svn/trunk/Scripts/shBrushCSharp.js" type="text/javascript">
</script>
<script src="http://syntaxhighlighter.googlecode.com/svn/trunk/Scripts/shBrushCss.js" type="text/javascript">
</script>
<script src="http://syntaxhighlighter.googlecode.com/svn/trunk/Scripts/shBrushDelphi.js" type="text/javascript">
</script>
<script src="http://syntaxhighlighter.googlecode.com/svn/trunk/Scripts/shBrushJava.js" type="text/javascript">
</script>
<script src="http://syntaxhighlighter.googlecode.com/svn/trunk/Scripts/shBrushJScript.js" type="text/javascript">
</script>
<script src="http://syntaxhighlighter.googlecode.com/svn/trunk/Scripts/shBrushPhp.js" type="text/javascript">
</script>
<script src="http://syntaxhighlighter.googlecode.com/svn/trunk/Scripts/shBrushPython.js" type="text/javascript">
</script>
<script src="http://syntaxhighlighter.googlecode.com/svn/trunk/Scripts/shBrushRuby.js" type="text/javascript">
</script>
<script src="http://syntaxhighlighter.googlecode.com/svn/trunk/Scripts/shBrushSql.js" type="text/javascript">
</script>
<script src="http://syntaxhighlighter.googlecode.com/svn/trunk/Scripts/shBrushVb.js" type="text/javascript">
</script>
<script src="http://syntaxhighlighter.googlecode.com/svn/trunk/Scripts/shBrushXml.js" type="text/javascript">
</script>
- Cari kode </body> dan letakkan kode di bawah ini sebelum kode </body>
<script language='javascript'> dp.SyntaxHighlighter.BloggerMode(); dp.SyntaxHighlighter.HighlightAll('code'); </script>
Labels:
tuttorial
Legenda Gunung Rinjani
Pada jaman dahulu tidak jauh dari pelabuhan Lembar, terdapat sebuah Kerajaan Taun yang diperintah oleh seorang Raja yang sangat bijaksana bernama Datu Taun bersama permaisurinya yang sangat cantik Dewi Mas.
Di bawah pemerintahan Raja Datu Tuan, kerajaan dalam keadaan aman, damai, dan tenteram. Namun meskipun demikian Raja kelihatan sering bersedih, hal ini dikarenakan beliau belum dikarunia seorang putera, sementara Raja dan Permaisuri sudah semakin bertambah tua.
Pada suatu hari Raja dan permaisuri duduk bercakap-cakap membicarakan masalah keluarga. Baginda mengemukakan bagaimana susahnya kelak karena tidak memiliki anak. Bersabdalah Datu Tuan “Adinda kanda ingin menyampaikan permintaan, ijinkanlah kakanda mengambil istri seorang lagi. Mudah-mudahan dengan demikian kita akan dikaruniai anak yang akan menggantikan pemerintahan kelak”
Setelah Sang Permaisuri menyetujui, maka Baginda Datu Tuan segera meminang seorang gadis cantik yang bernama Sunggar Tutul, puteri dari Patih Aur.
Semenjak itu perhatian Raja terhadap Dewi Mas berkurang, beliau lebih sering tinggal di istana isteri yang baru. Raja yang terkenal adil ini telah bertindak tidak adil terhadap permaisurinya. Meskipun demikian Dewi Mas tetap selalu sabar, dan karena kemurahan Yang Maha Kuasa maka Dewi Mas mengandung.
Berita tentang Dewi Mas mengandung ini tentu saja mengejutkan Sunggar tutul, ia takut Raja akan berpaling dari dirinya dan kembali ke Permaisuri Dewi Mas. Untuk itu dengan cara yang licik Sunggar Tutul menghasut Raja, bahwa kehamilan Dewi Mas diakibatkan oleh perbuatan serong dengan seorang yang bernama Lok Deos.
Murkalah Baginda Datu Tuan, maka Dewi Mas pun di usir dari istana dan dibuang ke sebuah gili. Dengan ditemani para pengiringnya Dewi Mas tinggal di gili, mereka membangun suatu pemukiman. Dewi Mas tetap tegar dalam menempuh kehidupan menuju hari depan.
Pada suatu ketika lewatlah sebuah kapal mendakati gili tersebut, seperti ada suatu kekuatan gaib sang Nakhoda kapal tersebut mengarahkan kapalnya ke gili, dan dari kejauhan dia melihat seorang wanita cantik yang bersinar. Nakhoda dan para awak kapalpun berlabuh dan mampir ke pondok Dewi Mas.
Setelah dijamu para penumpang kapal tersebut menanyakan kenapa Dewi Mas bisa tinggal di tempat tersebut, karena selama ini gili tersebut tidak berpenghuni. Dewi Mas pun menceritakan semua peristiwa yang dialaminya. Dewi Mas meminta Nakhoda dan awak kapal tersebut untuk mengantarkannya ke pulau Bali. Akhirnya Dewi Mas beserta para pengiringnya tinggal di Bali dan membangun pemukiman baru. Hari kelahiranpun tiba, Dewi Mas melahirkan dua anak kembar yang masing-masing disertai dengan keajaiban. Seorang bayi laki-laki lahir beserta sebilah keris, dan seorang lagi bayi perempuan lahir beserta anak panah. Bayi laki-laki ini diberi nama Raden Nuna Putra Janjak sedangkan bayi perempuan dinamakan Dewi Rinjani.
Kedua bayi tersebut tumbuh besar menjadi anak-anak yang lucu dan menarik. Namun pada suatu hari kedua anak tersebut menanyakan siapakah ayah mereka, karena selama ini mereka sering diejek teman-temannya karena tidak punya ayah.
Karena desakan kedua anaknya yang terus menerus, maka Dewi Mas pun menceritakan semua kisah yang dialaminya. Diceritakannya bahwa ayah mereka adalah seorang Raja di Lombok yang bernama Datu Taun, dirinya dibuang kesebuah gili karena difitnah oleh madunya Sunggar Tutul.
Raden Nuna Putra Janjak menjadi sangat marah dia memohon kepada ibunya agar diijinkan untuk menemui ayahnya ke Lombok. Karena terus didesak akhirnya Dewi Mas pun mengijinkan puteranya bersama para pengiring berlayar ke Lombok.
Sesampai di Lombok Raden Nuna Putra Janjak segera masuk ke istana namun di hadang oleh para penjaga. Pertarunganpun tak terelakkan, Raden Nuna Putra Janjak meskipun masih kecil namun dengan keris ditangan yang muncul bersamaan ketika ia lahir, sangatlah sakti dan tak tertandingi.
Banyak lawan yang tak berdaya hingga Baginda Datu Taun harus turun bertanding. Pertarungan yang serupun terjadilah, mereka saling menghujamkan kerisnya. Mereka berdua sama kuat, keris masing-masing tidak dapat saling melukai. Tiba-tiba terdengarlah suara gaib dari angkasa ” Hai Danu taun, jangan kau aniaya anak itu. Anak itu adalah anak kandungmu sendiri dari istrimu Dewi Mas”.
Setelah mendengar suara itu , ia amat menyesal maka dipeluknya Raden Nuna Putra Janjak. Setelah mendengar cerita dari Raden Nuna Putra Janjak , maka Baginda Datu Tuan segera menjemput permaisuri ke Bali. Seluruh istana dan penduduk Taun bersuka cita, Dewi Mas tidak menaruh dendam sama sekali kepada Sunggar Tutul, mereka semua hidup damai dan tenteram.
Raden Nuna Putra Janjak tumbuh dewasa menjadi seorang pemuda yang sangat tampan dan bijaksana. Baginda Datu Taun sudah semakin tua dan akhirnya menyerahkan tahta kerajaan kepada puteranya.
Sesudah puteranya naik tahta Baginda Datu Taun kemudian menyepi di gunung diiringi putrinya Dewi Rinjani. Di puncak gunung itulah baginda dan puterinya bertapa bersemedi memuja Yang Maha Kuasa.
Di puncak gunung ini Dewi Rinjani diangkat oleh para Jin dan mahluk halus menjadi Ratu. Dan sejak saat itulah gunung yang tinggi di pulau Lombok tersebut dinamakan Gunung Rinjani.
Labels:
Sejarah
Subscribe to:
Posts (Atom)